2.2.10

CP: PSA - 02 SURAT UNTUK ANAK


Jangan takut akan gagal

Lebih takutlah untuk tidak mencoba

Colin Powell


Menjadi orang tua adalah suatu anugerah dan tantangan dalam hidup, karena tidak semua manusia yang hidup di dunia dengan serta merta dianugerahi dengan tanggung jawab yang besar itu, yaitu : mempunyai anak, merawat dan mendidiknya agar si anak menjadi orang yang berhasil bagi dirinya pribadi, orang tua, keluarga, lingkungan, agama, bangsa dan negaranya.


Anugerah dan tantangan tersebut, akan datang kepada kita, bahkan jauh sebelum si anak terlahir ke dunia. Dalam menjalani kehidupan yang singkat ini, pergulatan dan perjuangan keras untuk mendapatkan seorang anak dalam suatu keluarga tidak jarang dialami oleh pasangan suami istri, tapi dilain pihak, ada saja pasangan yang begitu mudahnya mendapatkan anak dalam kehidupan berumah tangga mereka. Itulah romantisme kehidupan.


Mendidik dan menyiapkan anak untuk dapat hidup dan bertahan menghadapi kerasnya kehidupan sebenarnya dimulai sejak dini, yaitu dimulai sejak anak lahir dan disusui oleh sang ibu. Dari segala macam problematika mengasuh dan mendidik anak agar ia menjadi manusia yang mempunyai tanggung jawab terhadap diri pribadi dan keluarga serta lingkungannya yang dirasa paling berat, adalah pada saat anak menjelang akil baliq untuk menuju kedewasaannya baik dari segi pikiran maupun perilaku kehidupannya.


Menyadari peliknya masa – masa peralihan tersebut, dan juga bahwa pengetahuan kita yang serba terbatas, maka alangkah baiknya kita belajar dari orang lain, baik itu dalam bentuk pengalaman maupun nasihat-nasihat bijak yang mereka miliki, yang mungkin saja berguna pula untuk diterapkan pada lingkungan keluarga kita.


Salah satu cara atau nasihat bijak yang bisa kita contoh dalam menyiapkan dan memberi tanggungjawab kepada anak pada saat ia menjelang dewasa, adalah seperti yang dilakukan oleh Colin Powell terhadap putra pertamanya pada saat putranya berumur 16 tahun, seperti yang ditulis dalam buku : Colin Powell, Perjalanan Seorang Amerika, Penerbit Angkasa Bandung, 2001:284 :

“ Setiap anak saya mencapai umur enam belas tahun, saya memberi sebuah surat, berusaha memberitahu apa yag saya harapkan dari mereka, misalnya kebijaksanaan, atau paling sedikit manfaat dari pilihan-pilihan yang saya anggap benar atau juga berupa kesalahan-kesalahan “.

Mike yang pertama menerima surat saya, dan saya menulis antara lain, “ Kamu sekarang mulai meninggalkan masa kanak-kanak dan mulai menapak di jalan kedewasaan sebagai seorang pria..... kamu akan menciptakan secara pasti seseorang yang kamu jadikan pendamping selama limapuluh tahun sisa kehidupannmu. Godaan-godaan akan mendatangi jalanmu, narkoba, alcohol, peluang-peluang untuk menyimpang. Kamu tahu yang benar dan yang salah, dan saya yakin akan penilaianmu... Jangan takut akan gagal. Lebih takut untuk tidak mencoba... Ambil kesempatan dan resiko, jangan tindakan yang membabi buta, tetapi tindakan-tindakan yang dapat menghasilkan kegagalan, sampai menjanjikan keberhasilan dan penghargaan besar. Ingat bahwa bagaimanapun buruknya sesuatu mungkin sepertinya tidak akan menjadi buruk esok hari. “


Lesson to learn dari artikel diatas :

Pertama, anak adalah anugerah dan tanggung jawab dari ALLAH SWT yang dititipkan kepada kita, karenanya jaga mereka dan siapkan mereka sebaik mungkin atau bahkan lebih baik daripada apa yang telah terjadi pada diri kita, sesuai dengan kemampuan dan batas kemampuan yang kita miliki.

Kedua, anak akan tumbuh menjadi besar dan akan menghadapi dunia mereka. Walaupun dunia mereka akan jauh berbeda dengan dunia yang telah kita jalani, tetapi bukan berarti bahwa kita membatasi, melarang atau menghalangi mereka bergaul dan bersentuhan dengan dunia mereka. Beri mereka kesempatan dan keleluasaan untuk menjalani dan memilih hidup mereka, tetapi batasi kebebasan mereka dengan tanggung jawab dan norma serta etika kehidupan yang berlaku.

Ketiga, jangan takut mereka mengalami kegagalan, karena dari kegagalan tersebutlah mereka tahu arti dari keberhasilan, yang bisa kita lakukan hanyalah mengawasi, membimbing dan memberitahu mana yang baik dan mana yang benar. Ketika mereka menjalani proses pembelajaran kita adalah teman mereka, tetapi ketika mereka akan melakukan suatu kesalahan yang fatal, maka kita adalah orang tua mereka, yang akan memanggil, menasehati, mengarahkan, menggunakan mereka kembali untuk dapat memahami arti tanggung jawab kehidupan bagi diri pribadi dan lingkungannya.

Keempat, tidak ada istilah bekas atau mantan anak, anak akan selalu menjadi anak kita kapanpun dan bagaimanapun serta dimanapun mereka berada. Karenanya keberhasilan dan kegagalan anak adalah juga bagian dari tanggungjawab kita sebagai orang tua. Jangan pernah berpaling dari mereka, karena pada dasarnya anaklah harta yang paling berharga yang kita miliki di dunia.

bersambung ke CP : PSA - 03

Salam,
Imung

Disarikan dari Buku : Colin Powell, Perjalanan Seorang Amerika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas perhatian anda, silahkan tinggalkan pesan dan kesan anda