11.9.09

KEBAHAGIAN HATI


Tahukah anda apa sebenarnya kebahagian dunia.

Ketika engkau mencelupkan jari ke dalam air laut,
dan kemudian mengangkatnya,


maka sisa air yang ada di ujung jari itulah kebahagian dunia,
dan ia akan segera kering dan hilang.


sedangkan kebahagian hati itu bagaikan air laut itu sendiri yang terhampar luas memenuhi samudra,
ia tak akan mudah hilang dan kering
ia akan bertahan lama sampai kita pun tak mampu menguras seluruh air yang ditampung oleh sang samudra.


itulah sebenarnya kebahagian hati


Kebahagian hati akan membawa ketenangan pada diri
Karena ia tak akan mudah hilang
Karena ia tak akan mudah lari dari diri kita
Ia hanya akan hilang dan lari dari diri kita apabila kita mulai mengejar dunia.


Sedangkan kebahagian dunia adalah kebahagian semu
Ia hanya akan menyenangkan kita sesaat
Ia hanya akan menenangkan kita sebentar saja


Kebahagian dunia akan dicari sekeras tenaga oleh setiap orang
dan kadangkala cara mencarinya sangatlah bertentangan dengan hati nurani
dan, begitu kebahagian dunia kita dapatkan
maka sebenarnya ketidak tenangan-lah yang akan selalu bersama kita
ketidak puasan-lah yang akan selalu menemani.


Karena kebahagian dunia harus selalu dijaga dengan kekwatirkan ia akan hilang
Karena kebahagian dunia akan selalu menimbulkan rasa takut akan dicuri orang.
Karena pada dasarnya kebahagian dunia hanyalah sekedar benda semata


Sedangkan kebahagian hati sebenarnya adalah rasa
Sehingga untuk menjaganya, cukup dengan rasa syukur, ikhlas dan mau menerima


Maka bahagiakanlah hati kita

salam,

1.9.09

RAMADHAN part two

RAMADHAN dan berkah yang dibawanya


Bulan Ramadhan telah tiba. Berbagai cara masyarakat menyambut dan menyikapinya. Mesjid mesjid yang pada hari hari biasa pada malam hari sepi, maka mulai memasuki bulan Ramadhan kembali menggeliat dan menampakkan kesibukannya tersendiri, terutama menjelang sholat Isya, karena kaum muslimin setelah selesai berbuka puasa akan melaksanakan ibadah sholat tarawih sebagai ibadahnya sholat malam di bulan Ramadhan.


Salahkah sikap seperti ini, yang menjadikan masjid masjid ramai malam harinya pada bulan Ramadhan ?.... tidak juga karena memang ternyata di bulan Ramadhan inilah ALLAH SWT melimpahkan beribu ribu berkahNYA kepada seluruh umat muslim di dunia. Sehingga pantas saja umat muslim berburu berkah dari ALLAH SWT dengan berlomba-lomba berbuat kebajikan dan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.


Berkah bulan Ramadhan

Sebenarnya berkah apakah yang dibawa oleh bulan Ramadhan, yang tidak dipunyai oleh bulan bulan yang lain.


Sebagai umat Islam yang beriman kepada ALLAH SWT, kita mempercayai bahwa dibulan Ramadhan, dimana di turunkannya ALQUR’AN terdapat berkah yang sangat melimpah, dan berkah itu harus kita cari, kita raih sebelum bulan Ramadhan akan pergi meninggalkan kita dan baru akan kembali satu tahun kemudian. Menyadari bahwa bulan Ramadhan hanya datang satu tahun sekali, sedangkan umur kita ada ditangan ALLAH SWT yang menjadikan kita tidak tahu kapan ajal yang datang, maka sepantasnyalah kita merindukan bulan Ramadhan.


Bulan Ramadhan apabila kita genapkan menjadi 30 hari, dapat dibagi menjadi beberapa bagian dengan keutamaan tersendiri bagian-bagian tersebut.


10 hari yang pertama di bulan Ramadhan kita percayai sebagai hari hari yang penuh rahmat dari ALLAH SWT, Pada 10 hari pertama ini ALLAH SWT akan melipatgandakan segala amal baik dan ibadah umatnya. Dengan adanya janji ALLAH SWT ini akan merangsang seluruh umat Muslim untuk beribadah melalui jiwa-jiwa mereka yang tenang (muthmainah) yang ada didalam diri mereka, karena mereka menyadari bahwa hanya jiwa yang tenang atau nafsu muthmainah yang bisa mendengar panggilan ALLAH SWT yang Maha Mencinta dan Kasih Sayang,


Kemudian 10 hari kedua di bulan Ramadhan, ALLAH SWT menjanjikan akan memberikan ampunan sepenuhnya atas dosa-dosa dan segala kesalahan kita setahun yang lampau. Ampunan dari ALLAH SWT ini hanya berlaku bagi umatNYA yang bertobat dan yang mau atau berniat bertobat serta mau menjalankan dan menegakkan segala rukun, keharusan dan larangan serta tatatertib berpuasa di bulan Ramadhan. Janji ALLAH SWT tidaklah janji palsu yang mendua, janji ALLAH SWT InsyaAllah akan tersampaikan kepada umatNYA hanya apabila memang umatnya berniat dan benar-benar khusuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, karenanya apabila kita bertaubat, benar benarlah bertaubat dengan menyatakan penyesalan dan janji serta tekad untuk tidak mengulangi kesalahan kita sebelumnya dan meningkatkan ibadah yang sedang dijalani.


Sedangkan 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadhan mengandung rahmat pembebasan dari api neraka. Sehingga apabila pada saat memasuki hari hari kesepuluh terakhir tersebut atau setelah hari kesepuluh tersebut ajal kita datang dan seorang umat muslim dipanggil menghadap kehadiratNYA, maka taubat yang telah umat muslim tersebut ikrarkan sebelumnya akan menjadikan ia tidak mempunyai dosa lagi dan yang ada hanyalah amal-amal shaleh yang telah dilipatgandakan oleh ALLAH SWT, sehingga hal ini akan menjadikan seorang muslim terbebas dari api neraka.


Subhanallah Maha Pengampun ALLAH SWT yang memberikan berkah yang melimpah di bulan Ramadhan. Menyadari akan arti pentingnya bulan Ramadhan yang hanya datang setahun sekali ini, maka jadikanlah momentum bulan Ramadhan untuk bertaubat, dan memperbanyak amal saleh dan ibadah yang semua dilakukan secara ikhlas semata mata untuk beriman kepada ALLAH SWT, maka niscaya sesuai janji ALLAH SWT segala kenikmatan di dunia dan kenikmatan di akhirat akan datang kepada umat muslim.


Mari menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kekhusukan yang benar benar dilandasi dengan Iman dan Islam serta marilah kita bertenggang rasa dengan sesama umat muslim yang lain dengan menjaga hawa nafsu dan amarah, sehingga menjadikan puasa kita di bulan Ramadhan benar-benar mendapat rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT. Dan semoga janji ALLAH SWT akan datang kepada kita pada kesempatan bulan Ramadhan 1430 H tahun ini.

AMIN AMIN YA RABBAL ALAMIN


TERORISME, part three

TERORISME ADALAH COMMON ENEMY ATAU STATE ENEMY,
SUDAHKAH ?


……. bahwa pemberantasan terorisme didasarkan pada komitmen nasional dan internasional dengan membentuk peraturan perundang-undangan nasional yang mengacu pada konvensi internasional dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan terorisme;



Terorisme musuh bersama ?


Slogan ini makin marak digembar-gemborkan diberbagai media pasca bomb JW Mariot dan Ritz Carlton medio Juli 2009. Ya masyarakat Indonesia kembali terhentak setelah hampir 4 tahun lebih kita aman tenteram jauh dari aksi terorisme, terutama dalam bentuk bomb di sarana keramaian.



Pasca peristiwa Juli 2009 itu, ulasan tentang terorisme dan bagaimana serta siapa yang patut menanganinya kembali marak dibicarakan oleh khalayak ramai, pembicaraan tersebut bisa mengambil tempat di warung kopi, seminar sampai dengan forum diskusi terbuka di salah satu TV swasta nasional.



Sekali lagi kita diributkan dan meributkan penafsiran yang berbeda tentang UU yang mengawaki pemberantasan terorisme, bagaimana legalitas Polisi menangani terorisme berlandaskan UU No. 15 tahun 2003 tentang Terorisme dan upaya turut sertanya TNI mengatasi terorisme sesuai dengan amanat UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI.



Bahkan sampai dengan hari inipun baik dimedia cetak maupun media elektronik masih timbul perdebatan panjang tentang legalitas keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme. Tentang perlu tidaknya PP atau hanya sekedar perintah lisan saja pelibatan TNI, dan nampaknya debat ini masih akan panjang sebelum adanya pernyataan resmi dari pemerintah sebagai otoritas sipil sebagai pemegang amanat demokrasi saat ini.




Namun sebenarnya sadarkah kita tentang perlunya sikap dasar dalam makna pemberantasan terorisme di Indonesia ini. Tanpa menampikkan tentang perlu tidaknya pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme, sebenarnya hal yang paling mendasar dalam pemberantasan terorisme adalah perlunya kesadaran kita bersama dalam hal ini seluruh komponen bangsa, seluruh warga negara Indonesia tentang sikap dasar kita terhadap terorisme.



Apa itu sikap dasar dan seberapa pentingnya dalam pemberantasan terorisme.


Sikap dasar yang dimaksud dalam hal ini adalah adanya kesamaan cara pandang dan kesamaan sikap dari seluruh warga negara Indonesia tentang terorisme dan dimana kita meletakkan terorisme dengan segala aksi terornya yang brutal tersebut dalam sendi hidup dan kehidupan berbangsa di Indonesia.


Sementara ini (sepertinya) kata-kata terorisme adalah musuh bersama, barulah merupakan semacam slogan belaka dan belum ditindak lanjuti dengan implementasi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian kalangan ataupun komponen bangsa yang lain.


Hal ini terlihat nyata dari sikap dan sudut pandang mereka yang berbeda dalam menempatkan terorisme dan pelaku aksi terorisme tersebut. Di negeri kita tercinta ini, masih ada sebagain kalangan terutama dari kalangan radikal Islam yang pada akhirnya sepertinya mengamini tindakan terorisme untuk melakukan jihad dalam rangka melawan kapitalisme barat.


Bagi kalangan ini, terorisme adalah hasil dari buah kezaliman yang dilakukan oleh kapitalisme barat terhadap Islam di belahan dunia lain, sehingga memunculkan simpati mereka atas perjuangan pelaku teror tersebut, walaupun cara-cara mereka melakukan tindakan brutal yang tidak berperi kemanusiaan yang mengatas namakan Jihad.


Padahal di Islam sendiri pengertian Jihad yang dimaksud jauh daripada itu, pengertian dari kalangan radikal Islam inilah yang kemudian makin memberikan stigma negatif Islam dikalangan dunia barat. Dan parahnya lagi pemikiran semacam ini juga diadopsi oleh sebagian kalangan di Indonesia, hal inilah kemudian yang menjadikan terorisme masih saja bisa tumbuh subur di Indonesia negara Islam terbesar didunia.


Terorisme akan selalu tumbuh subur dan berkembang di Indonesia selama mereka masih mendapat simpati dan dukungan dari kalangan tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi kendala terbesar bangsa ini untuk memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya, karena mereka masih akan bisa masuk dan berkembang serta dilindungi oleh sementara kalangan tersebut.



Bertolak dari pemikiran ini, maka menjadi sangat penting saat ini dalam mengatasi dan memberantas terorisme di Indonesia diperlukan adanya satu sikap dan tindakan nyata untuk menempatkan terorisme menjadi musuh bersama.



Untuk dapat menjadikan terorisme benar-benar musuh bersama memerlukan suatu kesadaran yang tinggi dari seluruh komponen bangsa ini, bukan hanya sekedar masyarakat biasa, terutama kesadaran dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, ulama bahkan sampai ke politisi negara.


Kenapa dikatakan demikian, karena ternyata sampai saat ini masih ada saja tokoh agama dan ulama yang membela para pelaku aksi terorisme, contoh nyata adalah para pelaku aksi terorisme bom JW Marriot dan Ritz Carlton medio Juli 2009, penguburan mereka disambut dengan meriah dengan spanduk yang menyatakan mereka adalah pahlawan Islam, pahlawan Jihad.


Bahkan seorang pimpinan MPR pun menunjukkan simpatinya dengan mengunjungi langsung ruang tahanan pelaku bomb Bali, bukankah ini merupakan bentuk pembelaan dan pembenaran tersendiri bagi mereka, bahwa tindakan mereka benar dan ada yang mendukungnya.



Kendala semacam inilah yang harus kita lawan, kalau saja rakyat kita bersatu dan didukung oleh para tokoh agama, kaum ulama dan politisinya, maka InsyaAllah dengan menyatakan terorisme adalah benar-benar musuh bersama akan menjadikan para pelaku terorisme sukar bergerak di Indonesia yang pada akhirnya mereka akan tidak mungkin tumbuh dan berkembang di Indonesia.



Kalau hal ini sudah terjadi, maka tindakan pemberantasan terorisme akan semakin mudah dilaksanakan di Indonesia.


Bahkan kalau memungkinkan…. Kalau sikap dasar kita sudah terbentuk bahwa terorisme adalah musuh bersama, sikap tersebut dapat ditingkatkan dengan menjadikan terorisme adalah musuh negara. Ya sudah waktunya terorisme menjadi musuh negara (state enemy) bukan lagi musuh bersama (common enemy)


Dengan menjadikan terorisme adalah musuh negara atau “ state enemy “ maka akan tercipta suatu kesinergisan dari seluruh aparatur negara yang akan didukung oleh khalayak dan mendapatkan legalitas dari lembaga legislatif yang ada.


Dengan kesadaran adanya “state enemy” akan memudahkan dan menyadarkan para pembuat UU untuk langsung bertindak dan melindungi segala tindakan aparat penegak hukum baik Polisi maupun TNI untuk memberantas terorisme. Diharapkan mereka tidak akan terjebak lagi dalam diskusi dan debat yang berlarut tentang perlu atau tidaknya TNI terlibat dan perlu atau tidaknya UU atau PP yang mewadahi pelibatan aparatur lain selain Polisi.



Pernyataan terorisme sebagai musuh negara inilah yang akan menjadi dasar hukum bagi seluruh komponen bangsa untuk saling bahu membahu, saling mengisi dan bekerjasama memberantas terorisme.


Kesatuan dan persatuan yang diwujudkan dari cara pandang dan sikap perilaku dan tindakan yang sama dalam memerangi terorisme akan membawa dampak positif dalam pemberantasan terorisme. Karena pada akhirnya siapapun mereka entah aktor intelektual, otak pelaku, penyandang dana sampai dengan simpatisan terorisme akan berpikir seribu kali untuk mengembangkan jaringannya dan melakukan aksi terorisme di Indonesia.


Karena aksi mereka dari mulai pendapat, pemikiran sampai dengan tindakan akan berhadapan dengan NKRI yang didukung penuh oleh seluruh rakyatnya.



Namun dengan melihat tiupan angin politik dan pemikiran absurb sebagian kalangan radikal Islam tersebut, patut kita bertanya kepada diri sendiri, Sudahkah terorisme menjadi musuh bersama atau musuh negara ?



Majulah Indonesia, berantaslah terorisme

Salam,

RAMADHAN part one




RAMADHAN dan keutamaannya


Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.

Karena walaupun bulan Ramadhan datangnya setahun sekali sama seperti

bulan bulan lain dalam sistem perkalenderan umat Islam,

namun, tetap saja Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti nantikan

oleh semua umat muslim di dunia.


Kenapa disebut bulan penuh berkah ?

Karena, bulan Ramadhan segala berkah dan rahmah dari ALLAH SWT

Bulan ramadhan, adalah bulan yang mempersatukan seluruh umat muslim di dunia

Untuk berpuasa, untuk bersama-sama menahan hawa nafsu dan turut memahami

Sebagian penderitaan umat manusia lain, yang kebetulan secara rezeki belum dicukupi oleh ALLAH SWT.


Bayangkan saja, kalau seluruh umat di dunia, terutama umat muslim dapat menjalankan dan menegakkan bulan Ramadhan sebaik-baiknya sesuai dengan rukun dan tata tertib serta kandungan makna yang diajarkan didalamnya.

Maka dalam satu bulan penuh akan tercipta kedamaian di dunia

Akan terjadi pengurangan dosa yang luar biasa di dunia

Dan tingkat kejahatan akan menurun drastis pada bulan tersebut.



Manusia akan saling mengasihi

Manusia akan saling tenggang rasa

Manusai akan mengekang segala hawa nafsunya

Dan Manusia akan berbagi dengan sesamanya.



Sungguh ALLAH SWT sangat besar dan Maha Kuasa atas segala kehendaknya

Dengan memerintahkan umat manusia berpuasa di bulan Ramadhan.


Hal lain yang menjadikan bulan Ramadhan istimewa dan lebih spesial dari bulan-bulan yang lain adalalah, bahwa bahkan seorang Malaikatpun turut berdoa tersendiri untuk menyambut Ramadhan

Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan

" Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut :

* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.


Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.
Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat

yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat ,

dan dilakukan pada hari Jumaat, yang menurut kita adalah hari yang lebih utama dibandingkan dengan hari hari yang lain.


Maka……..

Marilah kita melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan saling mema’afkan.

Karena tidak ada perbuatan yang paling baik di dunia ini apabila tidak diawali dengan niat yang baik.

Niat yang baik diawali dengan mau meminta dan memberi ma’af kepada orang lain.


Marhaban ya Ramadhan