20.2.10

CP : PSA - 05 HAKEKAT PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN, bag dua



Pemimpin adalah seseorang yang selalu menganggap semua hal adalah penting dan mempunyai arti, tidak terpengaruh pada kondisi, keadaan dan waktu dan situasi apapun yang sedang dihadapi, ia akan selalu berpikir : “...... jangan pernah mengabaikan yang kecil-kecil, bahkan terhadap kehadiran seekor hama pun. Saat – saat tertekan, kebingungan, dan keletihan adalah justru ketika kesalahan-kesalahan terjadi. Ketika pikiran sedang tumpul atau ketika kebingungan sang pemimpin muncul, Kewaspadaan harus dilipatgandakan. Selalu memeriksa hal-hal kecil. “

CP : PSA : 2001 ; 141


Inti keteguhan dari seorang pemimpin tercermin dari individualitasnya dalam profesi yang ditandai oleh keseragaman dan diri bawahannya, ia memang harus mengorbankan waktu dan pikirannya untuk memajukan organisasi dan mensejahterakan anggotanya, tetapi ia pun mempunyai keluarga yang perlu diperhatikan karena keluargalah yang menyokong keberhasilan seorang pemimpin. Nasihat Jenderal Bill De Puy (asisten Wakil Kepala Staf AD ) kepada CP : “... jangan pernah menjadi begitu termakan oleh pekerjaan anda, dimana tidak ada yang tersisa, sehingga tidak ada lagi untuk diri sendiri dan keluarga anda. Kita harus menyimpan beberapa bagian secara terpisah dan tidak boleh diganggu gugat, Jangan biarkan pekerjaan menguasai anda.”

CP : PSA : 2001 ; 206


Dalam setiap organisasi militer yang berhasil, dan saya duga dalam semua perusahaan yang berhasil, gaya-gaya kepemimpinan yang berbeda harus dihadirkan. Bila seseorang dipuncak tidak mempertunjukkan kualitas ini, orang yang mengelilinginya yang harus melengkapi. Apabila pejabat puncak memiliki visi dan hanya visi, maka ia membutuhkan sebuah kekuasaan, diperlukan seorangpendeta” ( = penyeimbang yang lebih lunak dan sabar, dalam kasus orang nomor satu adalah seseorang yang keras, pemberani, tegas dan kadang pemberang ), untuk melunakkan permintaan-permintaan yang tak menaruh belas kasihan dari yang lainnya. Lihat contoh soal dari kepemimpinan Mayor Jenderal Henry E “ sang penembak tempur “ Emerson, Komandan Divisi ke-2 yang membawahi pasukan amerika yang bertugas di Korea Selatan.

Dalam Divisi ke-2, peranan pendeta dimainkan oleh Brigjen Harry Brooks, asisiten komandan divisi,..... disaat penembak tempur mengada-ada, tidak sabar, menuntut, dan keras kepala. Harry Brooks memberikan keseimbangan, dingin dan rasional........

CP : PSA : 2001 ; 241

bersambung ke CP : PSA - 06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas perhatian anda, silahkan tinggalkan pesan dan kesan anda