20.2.10

CP : PSA - 06 HAKEKAT PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN, bag tiga



Pemimpin yang baik adalah seseorang yang mampu menunjukkan loyalitasnya pada saat menjadi pimpinan ataupun bawahan. Kualitas pemimpin bawahan adalah orang yang mampu menunjukkan loyalitas yang tinggi terhadap pimpinan atasannya, walaupun ia sadar tindakan yang ia ambil berlawanan dengan ide dan kata hatinya, serta tekesan bodoh bila tetap juga dilakukan, namun demikian kemampuan untuk menempatkan diri dan menjalankan perintah atasan dengan tetap memperlihatkan loyalitas dan kesetiaan, akan memberikan pemahaman tersendiri dari bawahannya dan mereka pada akhirnya memberikan respon dan respek yang baik kepada kita. Hal tersebut terlihat dari dukungan dan pengertian bawahan pada saat perintah atau tugas itu telah berhasil dilaksanakan dengan baik, yang ditandai dengan secara sadar mereka akan mengatakan : .......Komandan, Jangan Cemas, Kami tidak tahu tentang apa semuanya itu. Tapi orang-orang tahu Anda tidak akan berbuat apapun untuk memperbodoh diri Anda sendiri. Mereka mempercayai anda. Mereka tidak akan melakukan hal yang melawan anda, kami turut serta, sebab Anda membutuhkan hal itu, Tenang saja, Pak “.

CP : PSA : 2001 ; 253



Bagi pemimpin, pengakuan lebih besar artinya daripada penghargaan tertulis , Ia akan berprinsip : “...... Reputasi dibangun dari rangkaian prestasi, apabila kita hendak meraih prestasi dalam hal-hal besar, maka kita harus terbiasa dalam hal yang kecil-kecil “. Dan medali tidaklah begitu penting, karena pekerjaan bagi seorang perwira (pemimpin) adalah upaya menampilkan sesuatu dengan baik, maka laporan efisiensi ( laporan prestasi ) yang menonjolpun akan diterima.

CP : PSA : 2001 ; 258-259


Bagi pemimpin, persiapan dan proses yang berkelanjutan adalah lebih baik daripada sesuatu yang dipersiapkan secara mendadak, berat dan dalam waktu yang terbatas. CP : PSA : 2001 ; 327

Hal ini berkaitan dengan “wasrik / waslat” yang lazim dikalangan militer, para pengusung perubahan lebih menganjurkan adanya tindakan wasrik yang tidak perlu dijadwalkan untuk mendapatkan kualitas dan kewaspadaan dan kesiapan yang tinggi daripada kualitas sesaat yang didapatkan hanya dalam dua minggu dalam setahun.



Bagi pemimpin yang baik kualitas pribadinya ditunjukkan melalui loyalitas, sekali keputusan atasan telah dibuat, laksanakan seolah-olah itu adalah keputusannya sendiri. Hal ini sejalan dengan pengertian tentang kesetiaan : “ apabila kita memperdebatkan suatu persoalan, kesetiaan, berarti memberikan pandangan yang paling jujur dari diri anda. Walaupun saya akan menyukai atau tidak. Tidak setuju, pada tahapan ini, menstimulasi saya. Tetapi satu kali keputusan telah dibuat, debat berakhir. Dari titik ini, kesetiaan berarti melaksanakan keputusan seolah-olah itu adalah keputusan anda.

CP : PSA : 2001 ; 398

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas perhatian anda, silahkan tinggalkan pesan dan kesan anda