25.7.09

SSTAR 09-8 part two




SECURITY, STABILITY, TRANSITION AND RECONSTRUCTION COURSE

SSTAR 09-8 . part two








PERSIAPAN

Ya. Persiapan mau gimana lagi kalau nggak persiapan… persiapan dalam artian kata persiapan untuk mengikuti test seleksi pendidikan dan kalau dinyatakan lulus.. persiapan administrasi menjelang keberangkatan. Seperti sudah disampaikan sebelumnya bahwa, waktu sangat sempit, sehingga harus benar-benar di manage dengan tepat.

Minggu sore, 14 Juni 2009 sekitar jam 15.00 sore berangkat dari bandung ke Jakarta, rencana mau langsung ke Perwakilan biar punya waktu untuk belajar lagi buat test bahasa Inggris besok, ternyata di perjalanan dapat kabar kalau bapak masuk RS JMC, akhirnya tidak jadi langsung, tapi mengarah dulu ke mampang menuju ke RS.

Sampai di RS sekitar jam 18.00, disana sudah ada keluarga yang lain. Agak lama juga di RS, sampai sekitar jam 21.15 baru meninggalkan RS untuk menuju ke Perwakilan di Berlan. Sebelum pergi kusampaikan kalau ada situasi emergency agar segera menghubungi. Akhirnya sekitar jam 22.00 baru sampai di perwakilan, mandi, makan dan istirahat sebentar. Sambil istirahat manfaatkan waktu untuk kembali belajar sedikit… buka buka ALCPT di laptop..sampai ngga terasa waktu menunjukkan pukul 01.15. Pilihan jatuh untuk tidur saja, agar lebih fresh untuk test besok hari, karena kalaupun dipaksakan tetap saja mata ngga akan bisa diajak kompromi dan hasilnya juga tidak akan maksimal.


TEST BAHASA INGGRIS

Seperti layaknya pendidikan luar negeri yang lain, maka untuk SSTAR Course ini pun harus melalui seleksi bahasa Inggris, dan karena SSTAR merupakan program dari US Ambessy, maka test bahasa Inggrisnya dilakukan 3 kali yaitu mulai dari Suad, Badiklat Bahasa Dephan sampai dengan ODC US Ambessy, dengan kriteria lulus yang berbeda-beda sesuai dengan persyaratan dari kursus.


Test pertama di Laboratorium Bahasa SUAD senin, 15 Juni 2009, materi test adalah ALCPT, test relatife mudah, karena ALCPT sudah dikenal oleh banyak Perwira dan rata-rata pada saat pendidikan sebelumnya, entah di Taruna atau pada test yang lain sering digunakan. Test berjalan dengan baik dan karena kebetulan hari itu tidak banyak yang test, atau sudah mendahului, jadi pada saat test sekitar jam 10 an sendirian saja… selesai sekitar jam 11an…. Dan setengah jam kemudian sudah diberi info kalau test di Suad dinyatakan lulus memenuhi syarat dan bisa melanjutkan test berikutnya di Badiklat Bahasa Dephan besok harinya.


Test kedua di Badiklat Bahasa Dephan, selasa 16 Juni 2009, materi testnya ADFELPS.. testnya lebih sulit daripada ALCPT, karena kalau ALCPT terdiri dari dua bagian yaitu listening dan reading serta mulitiple choice, maka kalau ADFELPS terdiri dari 4 bagian yaitu writing yaitu menulis essay 200 dan 600 kata tentang topic yang dipilih, reading yaitu membaca artikel untuk kemudian mengisi pertanyaan yang diberikan, hearing, yaitu mendengarkan suatu percakapan dengan kecepatan percakapan yang makin lama makin meningkat dan menjawab pokok pokok isi percakapan sesuai daftar pertanyaan yang diberikan dan yang terakhir adalah wawancara, yaitu tatap muka dan berbicara langsung dengan penguji untuk mengetahui sejauh mana kecapakapan penguasaan bahasa seseorang. Test ADFELPS memang sulit, apalagi bagi orang yang belum pernah mengenal macam test bahasa Inggris seperti ini sebelumnya, dan lagi bentuk percakapan menggunakan slang bahasa Inggrisnya Australia, sehingga pengucapan beberapa kalimat agak berbeda dengan pengucapan kalimat Inggris Amerika.


Test hari ini lumayan banyak yang mengikuti, dan beragam tujuan kursus yang akan mereka ikuti pula. Hari ini ada sekitar 8 orang dengan tujuan kursus ke Amerika, Australia, Canada, Jerman dan New Zeland. Sekitar jam 13.00 test baru selesai, dan disampaikan bahwa hasil test akan langsung diberikan ke Spers Suad, jadi kalau ingin mengetahui hasilnya agar menghubungi Spers Suad. Ya sudah daripada menanti terlalu lama… lebih baik kembali saja ke mess sambil menunggu khabar dari Suad. Jam 14.00 kembali staf ODC mengingatkan untuk besok test bahasa Inggris di US Ambessy, tapi kusampaikan bahwa untuk kesana masih menunggu kabar dari Spers Suad untuk hasil test hari ini, baru kemudian jam 15.00 Spers Suad menembusi kalau besok bisa lanjut ke US Ambessy.


Test ketiga di ODC US Ambessy Jakarta, rabu 17 Juni 2009, materi testnya ALT hampir sama dengan ALCPT, jadi tidak terlalu sukar untuk mengerjakannya. Untuk test kali ini ODC mensyaratkan kelulusan harus lebih dari 80. Lumayanlah, berarti harus benar-benar berhati-hati untuk mendengar dan membaca persoalan, walaupun model testnya adalah multiple choice. Hari ini rupanya barengan dengan perwira lain yang kebetulan ada rencana pendidikan luar negeri juga yang melalui US Ambessy. Jadinya kita ber-4 barengan test, walaupun tujuan test beda-beda. Testnya ga terlalu lama.. Cuma membutuhkan waktu sekitar 1 jam, tapi urusan administrasinya yang lama, karena sekalian di US Ambessy, maka sekalian mengisi persyaratan administrasi lain yang dibutuhkan dan briefing awal tentang pendidikan yang akan di ikuti.


Staf ODC juga mengingatkan agar segera mengurus Visa Schengener Jerman, karena Jerman Ambessy lebih ketat dan rumit dalam pengurusan visa serta membutuhkan waktu yang relative lama, yaitu normalnya 10 s.d 14 hari kerja. Dalam hal pengurusan Visa, Staf ODC juga menyampaikan mereka tidak bisa membantu dan harus di urus sendiri, tapi untuk kelengkapan lain seperti ansuransi, jaminan kesehatan dan undangan dari sekolah sudah ada, yang belum siap adalah ticket keberangkatan, karena ODC masih menunggu kepastian hasil test bahasa Inggris hari ini dan kepastian personel yang ditunjuk berangkat sekolah dari Spers Suad. ODC juga meminta salinan test kesehatan dan Security Clearance, dan sekali lagi mengingatkan untuk segera mengurus visa Jerman.


Keluar dari US Ambessy.. segera minta konfirmasi ke spers suad, tentang rencana pemeriksaan kesehatan, security clearance dan surat pengantar pengurusan visa Jerman. Spers Suad..ternyata masih menunggu hasil dari ODC tentang hasil test bahasa Inggris hari ini, kalau memang dinyatakan lulus, baru mereka bisa mengeluarkan administrasi selanjutnya dalam rangka pengurusan persiapan keberangkatan. Tungu dan tunggu sampai sore, ternyata belum ada juga kabar dari Spers Suad dan sepertinya besok juga belum bisa melaksanakan pemeriksaan kesehatan, karena belum ada surat pengantar, maka lebih baik kembali saja ke Bandung, dan menunggu kabar dari sana.

24.7.09

REISSERSEE LAKE



INDAHNYA KARUNIA ALLAH SWT

Reissersee Lake

22.7.09

SSTAR 09-8 part one




SECURITY, STABILITY, TRANSITION and RECONSTRUCTION COURSE

SSTAR 09-8 . part one



PENDAHULUAN


Siang itu, hari Rabu 10 Juni 2009 sebenarnya tidak ada beda dengan siang hari hari lain ataupun siang hari sebelumnya. Seperti biasa karena terlibat dengan Seldik, selesai urusan kantor, aku ke tempat Seldik untuk mengecek persiapan akhir Tim Penguji yang akan berangkat kedaerah daerah dalam rangka Seldik Casis Seskoad. Kegiatan Seldik berlangsung tertib sesuai rencana, menjelang sholat Dzuhur aku ke kantor lagi untuk persiapan sholat di kantor saja. Begitu kembali di kantor, salah satu anggota Suhara menyampaikan bahwa tadi ada telepon dari Spers Mabes TNI, tapi karena aku masih di kantor Seldik sehingga si penelpon hanya meninggalkan nama dan nomor yang bisa dihubungi tanpa menyampaikan maksud tujuan menelpon. Timbul pertanyaan didalam hati, ada apa Spers Mabes TNI menelpon ? Karena tidak dapat menduga maksud tujuan, ku-putuskan untuk sholat dzuhur dulu, nanti setelah sholat akan ku-coba menghubungi ulang.

Selesai sholat, segera ku-hubungi nomor yang ditinggalkan, namun berkali-kali ku-telpon selalu terhubung ke mesin fax otomatis, rupanya nomor tersebut nomor telpon sekaligus fax. Ya sudah tiga kali dicoba tidak bisa tersambung, ya tinggalkan dulu, masih ada pekerjaan kantor lain menunggu, toh kalau memang hal tersebut penting sekali, pastinya si penelpon akan menelpon ulang. Betul dugaanku, selang beberapa waktu kemudian pada saat aku sedang mengerjakan pekerjaan rutin kantor, ada telpon masuk melalui telpon kantor, dari deringnya yang doble aku tahu itu pasti telpon dari luar, bukannya telpon intern, Cuma aku belum tahu untuk siapa telpon yang masuk tersebut.

Ternyata betul telpon masuk dari Spers Mabes TNI, menanyakan tentang diriku dan jabatan sekarang. Dari sana kemudian disampaikan tentang penawaran untuk kursus ke luar negeri. Nama kursusnya Security, Stability, Transition and Reconstruction atau SSTAR. Mak apa pula ni kursus ? demikian timbul pertanyaan dalam hati. Setelah kutanyakan apa dasar sehingga Spers Mabes TNI bermaksud mencalonkan aku ikut kursus tersebut. Jawaban yang ku terima, karena aku sudah pernah petting di Kedubes AS, mempunyai background AT / Intel dan sekarang masih menjabat Kabagpam. Wah apa memang begitu.. wallahualam.

Inti dari pembicaraan adalah bahwa Spers Mabes TNI menawarkan kesempatan untuk ikut kursus SSTAR, apakah bersedia dan lembaga mengizinkan. Walah… pertanyaan retorika. Siapa yang nggak mau ditawari untuk ikut kursus.. keluar negeri lagi. Ya pasti jawabannya IYA, cuman kalau masalah di izinkan atau tidak , tidak bisa langsung di jawab saat itu juga, karena hal tersebut perlu dilaporkan dulu ke lembaga bagaimana kebijakan lembaga.

Tapi sepengetahuan-ku lembaga akan memberikan kesempatan kepada personelnya untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan latihan, selama mekanisme di ikuti, maka dalam hal ini adalah bahwa ada surat resmi atau permintaan resmi dari SUAD sebagai komando atas dari lembaga, demikian yang saya sampaikan ke Spers Mabes TNI. Spers Mabes TNI mengerti hal itu, dan akan segera memproses administrasinya, tapi juga menyampaikan untuk aku segera persiapan untuk test hari senin, selasa dan rabu minggu depan, serta menyampaikan bahwa waktu persiapan kursus ini sangat singkat, sehingga perlu segera ditindak lanjuti. La iya lah… mo kursus ke luar negeri kok penyampaiannya kurang dari satu bulan dari rencana waktu berangkat. Walah terpikir dalam hati… bisa nggak ya… cukup waktu nggak ya buat ngurus administrasi. BISMILLAHIROHMANNIROHIM sajalah. Secara pribadi bersedia, tapi untuk diizinkan atau tidak dari lembaga, jawabannya besok setelah menghadap direktur.

Besok harinya, Kamis 11 Juni 2009 ada telpon masuk dari Staf ODC Kedubes AS, yang menyampaikan bahwa mereka sudah mendapat tembusan dari Spers Mabes TNI, bahwa aku di nominee sebagai kandidat siswa SSTAR di Jerman. Staf ODC wawancara singkat tentang kaitannya jabatan sekarang dengan kursus yang akan diikuti, pada dasarnya ODC mendukung penuh pencalonan ini, tapi perlu adanya referensi dan rekomendasi tambahan agar pencalonan diriku memang eligible dengan persyaratan kursus yang dimaksud. Sama persis seperti Spers Mabes TNI, ODC juga menyadari bahwa pencalonan itu sudah sangat terlambat, karena semua berkaitan dengan masalah waktu pengurusan administrasi, tapi hal itu juga karena surat permohonan dari pihak George C. Marshall European Center for Security Studies juga baru mereka terima dua hari yang lalu, jadinya perlu proses cepat, koordinasi mendahului dari surat resmi. Dan ODC sangat berharap bahwa aku bisa lulus dari test yang akan diadakan hari Rabu, 17 Juni 2009 di ODC, karena kalau tidak mereka harus bergerak lebih cepat lagi untuk mencari calon lain. Karena Februari 2009 lalu aku ikut COBRA GOLD 09 dan UNSOC di Thailand, maka proses peting tidak perlu lagi, yang diperlukan hanya test ECL dan pengisian syarat lain yang belum sempat di isi pada saat CG 09 yang lalu. Untuk ECL mereka minta score diatas 80.. lumayan cukup tinggi.

Dari penjelasan staf ODC baru mulai jelas kursus yang akan kuhadapi… baru mulai jelas dalam artian gambaran proses administrasi kursus, bukannya kursus itu sendiri. Ternyata bahwa SSTAR 09-8 ini adalah kerjasama antara pemerintah AS dengan pemerintah Jerman. Sehingga kursus akan dibiayai oleh United Statea European Command (USEUCOM) dengan mengambil tempat di The George C. Marshall Center, Germany, 8-24 July 2009, dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris.

Dari salinan (fax) surat ODC kepada Mabes TNI, gambaran tentang kursus mulai didapatkan. Didalam surat dinyatakan “….. the purpose of this three weeks course is to create a community of mid-level officials in the policymaking and executive branches of their nation’s goverments, who will be able and positioned to help their countries decide how to participate productively in multinational Stability, Security, Transition and Recontructio (SSTaR) operations “ .

SSTAR 09-8 akan diikuti oleh sekitar 45 orang berpangkat Letkol atau Kolonel ( atau personel Sipil yang mempunyai pangkat / jabatan setara ), saat ini sedang menjabat di bidang Security, Stability, Transition and Reconstruction Operations, berpengalaman dibidang SSTAR dan lulus test ECL dengan nilai diatas 80.

Kepada ODC kembali ku-sampaikan bahwa pada dasarnya saya sangat berminat dan terimakasih apabila saya dicalonkan untuk test tersebut, dan saya akan berusaha untuk dapat mengikuti dan lulus dari test yang ada, namun permasalahan adalah bahwa sampai hari ini lembaga belum mendapat tembusan baik secara lisan maupun tertulis mengenai kursus ini, sehingga berangkat atau tidaknya saya mengikuti test di Jakarta menunggu perizinan dari lembaga dan Komando Atas, tapi untuk membantu mempercepat proses, saya akan melaporkan hal ini kepada Direktur sebagai pemberitahuan awal.

Siangnya, aku menghadap Wadir untuk menyampaikan hal tersebut, pada dasarnya wadir menyetujui namun, beliau menyampaikan harus ada pemberitahuan resmi dari SUAD sebagai komando atas sebagai legitimasi keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti tets. Saya setuju dengan hal tersebut, bagaimanapun kita harus taat aturan agar setiap tindakan kita tidak bertentangan dengan aturan. Kemudian hal yang sama juga saya sampaikan kepada Direktur, bahwa saya mendapat telpon dari Spers Mabes TNI dan ODC Kedubes AS tentang pemberitahuan awal tentang rencana test Bahasa Inggris di Jakarta dalam rangka SSTAR Course 09-8.

Direktur setuju dengan pencalonan tersebut, tetapi keberangkatan ke Jakarta menunggu surat atau pemberitahuan dari SUAD. Sampai disini satu hal sudah clear…. Saya bersedia dicalonkan dan lembaga pada dasarnya mengizinkan, persoalan hanya menunggu surat atau pemberitahuan resmi dari Komando Atas.
Segera setelah mendapat persetujuan dari Direktur, ku-hubungi Spers Mabes TNI dan menyampaikan tentang hal tersebut serta perlu adanya surat resmi dari SUAD. Spers Mabes TNI akan segera memproses surat ke SUAD dan menyampaikan agar persiapan sambil menunggu pemberitahuan resmi dari SUAD. Sisa hari Kamis tersebut ku manfaatkan untuk kembali mengulangi membaca-baca model test ALCPT yang ku punya sebagai persiapan menghadapi test ALCPT di Labsa SUAD.

Jum’at 12 Juni 2009, siang hari baru ada tembusan resmi dari Spers SUAD ke lembaga melalui Bratel, tentang perintah untuk mengikuti seleksi Bahasa Inggris di Labsa SUAD, Pusdiklat Bahasa Badiklat Dephan dan ODC. Jadilah sisa hari itu untuk mengurus administrasi keberangkatan ke Jakarta, dari mulai Surat Perintah, Surat Perintah Jalan dan BPD. Sambil mengurus surat surat tersebut dimanfaatkan terus mengulang kemampuan ALCPT. Sore hari barulah semua surat dan administrasi selesai, sehingga pulang ke rumah sudah yakin untuk besok hari minggu sore akan berangkat ke Jakarta dalam rangka persiapan mengikuti seleksi dalam rangka SSTAR Course 09-8 di Jerman.

YA ALLAH YA RABB, berkatilah hambamu ini untuk mengikuti seleksi, karena hamba yakin hanya atas RIDHO dan IZIN-MU sajalah setiap manusia dapat melakukan kegiatannya.
YA ALLAH YA RABB, HANYA KEPADAMULAH KAMI MENYEMBAH DAN HANYA KEPADAMU JUALAH KAMI MOHON PERTOLONGAN … KABULKANLAH DOA DAN PERMOHONAN KAMI INI
AMIN… AMIN.. YA RABBAL ALAMIN.

bersambung ke SSTAR 09-8 part two

19.7.09

CROSS CHECK


Kata ini sering kita dengar di kegiatan sehari-hari

Sehingga kadang kala dianggap biasa dan diabaikan begitu saja

Tapi, begitu ada masalah… baru terasa makna sesungguhnya kata CROSS CHECK


Pengalaman pribadi.

Walau sering kita kelupaan dan sudah membuat ceklist apa yang harus dibawa

Apa yang harus diperbuat, ternyata…

masih ada saja yang terlewat

masih ada saja yang terlupakan

masih ada saja yang tertinggal

masih ada saja yang hilang…………

itulah gunanya CROSS CHECK


Experience on SSTAR

Pertama, Persiapan berangkat SSTAR….

Dirumah sudah dibuat checklist apa saja yang harus dibawa..

Barang-barang disiapkan di luar koper, satu demi satu di masukkan… tapi karena berantakan

dan ada yang dipisahkan….. akhirnya

Tertinggallah QUISTIONEREFomat laporan dan alamat kewajiban laporan.

Jangan menyalahkan kalau barang berantakan… tapi yang sebenarnya memang barang tersebut tidak dimasukkan kedalam koper… sekali lagi itulah pentingnya CROSS CHECK akhir sebelum koper ditutup.


Kedua, Breakfast for 1st day

Sampai di The George C. Marshall Center, memang sudah terlalu malam sekitar jam 22.00

Sehingga waktu makan malam ( 17.30 – 20.30 ) terlewat sudah..

Tapi briefing awal penerimaan siswa sudah menjelaskan tempat dan cara mencapai Dinning Hall.

Malu bertanya.. sesat dijalan… akibat malam hari tidak bertanya dan yakin mengerti kapan dan dimana harus makan pagi.. akhirnya makan pagi pertama terlewatkan, karena tidak mengetahui tempat dan bagaimana mencapainya.

Lesson to learn…. JANGAN MALU UNTUK BERTANYA

Bertanyalah sejelas jelasnya… karena kita memang orang baru, dan belum faham situasi lingkungan.


Ketiga, Lunch for 1st day

Hampir sama dengan makan pagi…. karena passport ditinggal di tas, sehingga pada saat makan siang begitu keluar Pedestrian Gate tidak ada masalah ( karena memang untuk exit from facilty ngga perlu ID card ) tapi begitu mau masuk Artellery Base Camp.. baru bermasalah, karena harus menunjukkan ID

Passport ga bawa…. Untung ada kawan sekelas yang jalan bareng,,jadi bisa meyakinkan petugas bahwa benar kita siswa Marshall Center..n lagian kita pakai Baju Dinas dan ID Student. Berulang lagi begitu mau masuk kembali ke Sheridan Facility ( Marshall Center )…….


Keempat, Lost Meal Card.

Maksud hati mo serba simpel , karena hari sabtu hari libur… hujan… jadi ga bakalan pergi kemana-mana abis dari makan siang… berangkat makan siang Cuma pake training bawah, kaos T Shirt ama Jaket… biasanya Passport ama Card Meal disatukan dalam dompet… ini yang dibawa Cuma Passport + Card Meal. Berangkat payungan buat menghindari basah akibat hujan.. nyampe Dinning Hall seperti biasa tunjukan ID Card Meal.. disaku kembali… lanjut makan.

Kembali dari Dinning Hall langsung ke kamar, rencananya melihat hujan mulai reda, mo lanjut jalan keluar.. ternyata begitu cek ID… ada yang nggak ada, yaitu Meal Card,,,, cari cari dikamar ngga ada… coba ke Post Pedestrian Gate… mereka tidak lihat… balik lagi ke Dinning Hall… Tanya petugas juga tidak lihat…… kesimpulan hilang… karena jatuh… lost or what…. I don’t know.

Lesson to learn

Pertama, Jangan pernah mengabaikan sesuatu… benda yang kecil yang penting, yang seharusnya di simpan ditempat yang aman, jangan sekali kali dimasukkan saku begitu saja,, karena kalau terjatuh tidak terasa.

Kedua, Dan selalu check and check sekali lagi sebelum meninggalkan tempat. Cross Check dan yakinkan betul bahwa yang akan dibawa sdh masuk pada tempatnya.

Ketiga, Jangan sekali kali meremehkan sesuatu, kecil tapi akan bisa berakibat fatal, terutama yang berkaitan dengan ID apalagi kalau berada di negeri orang.

14.7.09

PEMIMPIN SEJATI


PEMIMPIN SEJATI


Pemimpin Sejati bukanlah hanya dilihat dari penampilannya yang kekar,
tetapi dari kasih sayang dan perhatiannya
pada anak buah dan lingkungan kerjanya. ...


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran... ..


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada atasan, rekan sejawat dan bawahannya.. .


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja,
tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu...


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja,
Tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya. ..


Pemimpin sejati bukanlah dilihat dari jumlah tanggungjawab yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...


Pemimpin Sejati bukanlah dilihat dari rajinnya membaca kitab suci,
Tetapi dari konsistennya dia mengamali dan menjalani apa yang ia baca..


Pemimpin Sejati bukanlah dilihat dari pemahaman dan
pemikirannya yang sempit,
tetapi bagaimana dia memahami bahwa ….
di dunia ini penuh perbedaan dan
mengapresiasi perbedaan



(diedit dari lelaki sejati)

JANJI KSATRIA



JANJI KSATRIA

Digubah dari The Airman’s Creed


Aku Ksatria Indonesia

Aku adalah Pejuang

Aku telah menjawab panggilan Ibu Pertiwi



Aku Ksatria Indonesia

Tugasku adalah berjuang menjaga keutuhan NKRI

Aku bangga terhadap warisan para leluhur

Tradisi dan Kehormatan serta Kegagahan



Aku Ksatria Indonesia

Penjaga Kemerdekaan dan Keadilan Negara

dengan Pedang dan Perisai

Mengawal dan Mempertahankan Negara

dengan Jiwa dan Raga



Aku Ksatria Indonesia

Bhayangkari, Pemimpin dan Pejuang Bangsa dan Negara

Dan, aku takkan pernah meninggalkan

Para Ksatria yang lain

Tidak akan pernah menolak tugas

Dan tidak akan pernah gagal dalam tugas