22.7.09

SSTAR 09-8 part one




SECURITY, STABILITY, TRANSITION and RECONSTRUCTION COURSE

SSTAR 09-8 . part one



PENDAHULUAN


Siang itu, hari Rabu 10 Juni 2009 sebenarnya tidak ada beda dengan siang hari hari lain ataupun siang hari sebelumnya. Seperti biasa karena terlibat dengan Seldik, selesai urusan kantor, aku ke tempat Seldik untuk mengecek persiapan akhir Tim Penguji yang akan berangkat kedaerah daerah dalam rangka Seldik Casis Seskoad. Kegiatan Seldik berlangsung tertib sesuai rencana, menjelang sholat Dzuhur aku ke kantor lagi untuk persiapan sholat di kantor saja. Begitu kembali di kantor, salah satu anggota Suhara menyampaikan bahwa tadi ada telepon dari Spers Mabes TNI, tapi karena aku masih di kantor Seldik sehingga si penelpon hanya meninggalkan nama dan nomor yang bisa dihubungi tanpa menyampaikan maksud tujuan menelpon. Timbul pertanyaan didalam hati, ada apa Spers Mabes TNI menelpon ? Karena tidak dapat menduga maksud tujuan, ku-putuskan untuk sholat dzuhur dulu, nanti setelah sholat akan ku-coba menghubungi ulang.

Selesai sholat, segera ku-hubungi nomor yang ditinggalkan, namun berkali-kali ku-telpon selalu terhubung ke mesin fax otomatis, rupanya nomor tersebut nomor telpon sekaligus fax. Ya sudah tiga kali dicoba tidak bisa tersambung, ya tinggalkan dulu, masih ada pekerjaan kantor lain menunggu, toh kalau memang hal tersebut penting sekali, pastinya si penelpon akan menelpon ulang. Betul dugaanku, selang beberapa waktu kemudian pada saat aku sedang mengerjakan pekerjaan rutin kantor, ada telpon masuk melalui telpon kantor, dari deringnya yang doble aku tahu itu pasti telpon dari luar, bukannya telpon intern, Cuma aku belum tahu untuk siapa telpon yang masuk tersebut.

Ternyata betul telpon masuk dari Spers Mabes TNI, menanyakan tentang diriku dan jabatan sekarang. Dari sana kemudian disampaikan tentang penawaran untuk kursus ke luar negeri. Nama kursusnya Security, Stability, Transition and Reconstruction atau SSTAR. Mak apa pula ni kursus ? demikian timbul pertanyaan dalam hati. Setelah kutanyakan apa dasar sehingga Spers Mabes TNI bermaksud mencalonkan aku ikut kursus tersebut. Jawaban yang ku terima, karena aku sudah pernah petting di Kedubes AS, mempunyai background AT / Intel dan sekarang masih menjabat Kabagpam. Wah apa memang begitu.. wallahualam.

Inti dari pembicaraan adalah bahwa Spers Mabes TNI menawarkan kesempatan untuk ikut kursus SSTAR, apakah bersedia dan lembaga mengizinkan. Walah… pertanyaan retorika. Siapa yang nggak mau ditawari untuk ikut kursus.. keluar negeri lagi. Ya pasti jawabannya IYA, cuman kalau masalah di izinkan atau tidak , tidak bisa langsung di jawab saat itu juga, karena hal tersebut perlu dilaporkan dulu ke lembaga bagaimana kebijakan lembaga.

Tapi sepengetahuan-ku lembaga akan memberikan kesempatan kepada personelnya untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan latihan, selama mekanisme di ikuti, maka dalam hal ini adalah bahwa ada surat resmi atau permintaan resmi dari SUAD sebagai komando atas dari lembaga, demikian yang saya sampaikan ke Spers Mabes TNI. Spers Mabes TNI mengerti hal itu, dan akan segera memproses administrasinya, tapi juga menyampaikan untuk aku segera persiapan untuk test hari senin, selasa dan rabu minggu depan, serta menyampaikan bahwa waktu persiapan kursus ini sangat singkat, sehingga perlu segera ditindak lanjuti. La iya lah… mo kursus ke luar negeri kok penyampaiannya kurang dari satu bulan dari rencana waktu berangkat. Walah terpikir dalam hati… bisa nggak ya… cukup waktu nggak ya buat ngurus administrasi. BISMILLAHIROHMANNIROHIM sajalah. Secara pribadi bersedia, tapi untuk diizinkan atau tidak dari lembaga, jawabannya besok setelah menghadap direktur.

Besok harinya, Kamis 11 Juni 2009 ada telpon masuk dari Staf ODC Kedubes AS, yang menyampaikan bahwa mereka sudah mendapat tembusan dari Spers Mabes TNI, bahwa aku di nominee sebagai kandidat siswa SSTAR di Jerman. Staf ODC wawancara singkat tentang kaitannya jabatan sekarang dengan kursus yang akan diikuti, pada dasarnya ODC mendukung penuh pencalonan ini, tapi perlu adanya referensi dan rekomendasi tambahan agar pencalonan diriku memang eligible dengan persyaratan kursus yang dimaksud. Sama persis seperti Spers Mabes TNI, ODC juga menyadari bahwa pencalonan itu sudah sangat terlambat, karena semua berkaitan dengan masalah waktu pengurusan administrasi, tapi hal itu juga karena surat permohonan dari pihak George C. Marshall European Center for Security Studies juga baru mereka terima dua hari yang lalu, jadinya perlu proses cepat, koordinasi mendahului dari surat resmi. Dan ODC sangat berharap bahwa aku bisa lulus dari test yang akan diadakan hari Rabu, 17 Juni 2009 di ODC, karena kalau tidak mereka harus bergerak lebih cepat lagi untuk mencari calon lain. Karena Februari 2009 lalu aku ikut COBRA GOLD 09 dan UNSOC di Thailand, maka proses peting tidak perlu lagi, yang diperlukan hanya test ECL dan pengisian syarat lain yang belum sempat di isi pada saat CG 09 yang lalu. Untuk ECL mereka minta score diatas 80.. lumayan cukup tinggi.

Dari penjelasan staf ODC baru mulai jelas kursus yang akan kuhadapi… baru mulai jelas dalam artian gambaran proses administrasi kursus, bukannya kursus itu sendiri. Ternyata bahwa SSTAR 09-8 ini adalah kerjasama antara pemerintah AS dengan pemerintah Jerman. Sehingga kursus akan dibiayai oleh United Statea European Command (USEUCOM) dengan mengambil tempat di The George C. Marshall Center, Germany, 8-24 July 2009, dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris.

Dari salinan (fax) surat ODC kepada Mabes TNI, gambaran tentang kursus mulai didapatkan. Didalam surat dinyatakan “….. the purpose of this three weeks course is to create a community of mid-level officials in the policymaking and executive branches of their nation’s goverments, who will be able and positioned to help their countries decide how to participate productively in multinational Stability, Security, Transition and Recontructio (SSTaR) operations “ .

SSTAR 09-8 akan diikuti oleh sekitar 45 orang berpangkat Letkol atau Kolonel ( atau personel Sipil yang mempunyai pangkat / jabatan setara ), saat ini sedang menjabat di bidang Security, Stability, Transition and Reconstruction Operations, berpengalaman dibidang SSTAR dan lulus test ECL dengan nilai diatas 80.

Kepada ODC kembali ku-sampaikan bahwa pada dasarnya saya sangat berminat dan terimakasih apabila saya dicalonkan untuk test tersebut, dan saya akan berusaha untuk dapat mengikuti dan lulus dari test yang ada, namun permasalahan adalah bahwa sampai hari ini lembaga belum mendapat tembusan baik secara lisan maupun tertulis mengenai kursus ini, sehingga berangkat atau tidaknya saya mengikuti test di Jakarta menunggu perizinan dari lembaga dan Komando Atas, tapi untuk membantu mempercepat proses, saya akan melaporkan hal ini kepada Direktur sebagai pemberitahuan awal.

Siangnya, aku menghadap Wadir untuk menyampaikan hal tersebut, pada dasarnya wadir menyetujui namun, beliau menyampaikan harus ada pemberitahuan resmi dari SUAD sebagai komando atas sebagai legitimasi keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti tets. Saya setuju dengan hal tersebut, bagaimanapun kita harus taat aturan agar setiap tindakan kita tidak bertentangan dengan aturan. Kemudian hal yang sama juga saya sampaikan kepada Direktur, bahwa saya mendapat telpon dari Spers Mabes TNI dan ODC Kedubes AS tentang pemberitahuan awal tentang rencana test Bahasa Inggris di Jakarta dalam rangka SSTAR Course 09-8.

Direktur setuju dengan pencalonan tersebut, tetapi keberangkatan ke Jakarta menunggu surat atau pemberitahuan dari SUAD. Sampai disini satu hal sudah clear…. Saya bersedia dicalonkan dan lembaga pada dasarnya mengizinkan, persoalan hanya menunggu surat atau pemberitahuan resmi dari Komando Atas.
Segera setelah mendapat persetujuan dari Direktur, ku-hubungi Spers Mabes TNI dan menyampaikan tentang hal tersebut serta perlu adanya surat resmi dari SUAD. Spers Mabes TNI akan segera memproses surat ke SUAD dan menyampaikan agar persiapan sambil menunggu pemberitahuan resmi dari SUAD. Sisa hari Kamis tersebut ku manfaatkan untuk kembali mengulangi membaca-baca model test ALCPT yang ku punya sebagai persiapan menghadapi test ALCPT di Labsa SUAD.

Jum’at 12 Juni 2009, siang hari baru ada tembusan resmi dari Spers SUAD ke lembaga melalui Bratel, tentang perintah untuk mengikuti seleksi Bahasa Inggris di Labsa SUAD, Pusdiklat Bahasa Badiklat Dephan dan ODC. Jadilah sisa hari itu untuk mengurus administrasi keberangkatan ke Jakarta, dari mulai Surat Perintah, Surat Perintah Jalan dan BPD. Sambil mengurus surat surat tersebut dimanfaatkan terus mengulang kemampuan ALCPT. Sore hari barulah semua surat dan administrasi selesai, sehingga pulang ke rumah sudah yakin untuk besok hari minggu sore akan berangkat ke Jakarta dalam rangka persiapan mengikuti seleksi dalam rangka SSTAR Course 09-8 di Jerman.

YA ALLAH YA RABB, berkatilah hambamu ini untuk mengikuti seleksi, karena hamba yakin hanya atas RIDHO dan IZIN-MU sajalah setiap manusia dapat melakukan kegiatannya.
YA ALLAH YA RABB, HANYA KEPADAMULAH KAMI MENYEMBAH DAN HANYA KEPADAMU JUALAH KAMI MOHON PERTOLONGAN … KABULKANLAH DOA DAN PERMOHONAN KAMI INI
AMIN… AMIN.. YA RABBAL ALAMIN.

bersambung ke SSTAR 09-8 part two

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas perhatian anda, silahkan tinggalkan pesan dan kesan anda