2.6.10

MEMBANGUN KARAKTER PEMIMPIN MILITER









MEMBANGUN KARAKTER PEMIMPIN MILITER,
Herdardji Soepandji
Penerbit LPKN, 2009
122 hal, soft cover

Inti dari buku ini adalah membahas tentang Kepemimpinan, ditinjau dari perspektif kepemimpinan militer yang dilandaskan kepada teori, study kepustakaan dan pengalaman pribadi penulis sebagai seorang PA Pom TNI AD, yang pensiun dg pangkat Mayjen TNI dg jabatan terakhir Aspam Kasad.

Penulisan dibagi dalam 5 Bab, dimana Empat Bab berisi tentang analisa deskriptif tentang apa dan bagaimana seharusnya kepemimpinan militer dan satu bab yang sifatnya penutup saja, yaitu Bab 5.


Bab I. Kepemimpinan sebagai sebuah perspektif.

Membahas lebih dalam fungsi fungsi melekat yang di miliki oleh seorang Perwira sebagai pemimpin dan komandan, karena pada dasarnya Perwira dapat menjadi seorang pemimpin dan sekaligus komandan apabila ia mempunyai otoritas formal karena jabatan yang sedang diembannya.

Pada hakekatnya Perwira adalah pemimpin bagi anak buahnya, sehingga harus mempunyai kedudukan sebagai : komandan, pemimpin, guru, pembina, bapak dan teman.

Catatan menarik dalam bab ini adalah ;
(1) Kepemimpinan merupakan satu sistem, sehingga dalam memimpin organisasi atau satuan / unit harus ada aspek kerjasama, soliditas dan keterpaduan yang seimbang.


(2) Sikap sebagai seorang Komandan tidak harus setiap saat ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi pada saat saat tertentu dimana ybs harus dpt mengambil keputusan dalam memilih lebih dari satu alternatif pilihan.

(3) Kepemimpinan Militer dituntut untuk lebih menonjolkan keteladanan, soliditas, solidaritas dan kemampuan utk melakukan komunikasi dua arah dg anggota maupun masyarakat luas.

Karenanya dibutuhkan adanya karakter kepemimpinan yang kuat dan handal.



Bab 2. Pemimpin dilahirkan dan dicetak untuk mengatasi krisis serta memberikan kemaslahatan.

Menyadari bahwa Pemimpin yang baik dan maslahat adalah pemimpin yang mampu mengendalikan dan mengatasi krisis, maka diperlukan integritas dan kepekaan (sense of crisis) dalam rangka mengambil keputusan yang arif, cepat dan tepat.

Karenanya wajib bagi seorang pemimpin untuk menguasai manajemen krisis sebagai bekal dalam menghadapi konflik dan krisis yang makin kompleks dan multidimensional yang meliputi ;

(1) karakter kepemimpinan yang tangguh, hal ini mengingat bahwa sekecil apapun konflik apabila dibiarkan akan semakin besar dan menjadi krisis yang berdampak sesuatu yang tidak konstruktif, bahkan destruktif,

(2) wawasan kebangsaan yang tinggi, mengingat bahwa pemahaman akan kebangsaan mengikat dan menyatukan kerentanan yang diakibatkan oleh kebhinekaan kita,

(3) mampu melaksanakan musyawarah untuk mufakat,

(4) Konsiliator yang baik, dan

(5) berani mengambil keputusan dan tindakan yang tegas tapi terukur dalam situasi mendesak dan kritis.


Catatan menarik dalam bab ini adalah ;
(1) Pemimpin yang baik adalah yang dilahirkan (dalam artian sudah mempunyai bakat memimpin) dan kemudian dicetak (dalam artian dipersiapkan dengan dididik, dilatih dan diberi penugasan).


(2) Salah satu kompetensi pemimpin adalah seorang yg dpt menyelaraskan perilaku pribadinya dengan tujuan satuan dan lingkungan sekitar sehingga dapat menimbulkan manfaat.



Bab. 3 Kepemimpinan yang efektif.

Adalah adanya timbul rasa ketulusan bawahan untuk melaksanakan tugas yang diberikan dan tingginya iklim partisipasi dan inovasi. Kepemimpinan efektif membutuhkan kecerdasan, talenta dan karakter, tapi yang paling utama adalah karakter yang kuat, karena kecerdasan dan talenta tinggi dapat menimbulkan arogansi dan kesombongan yang dapat berbuah kejatuhan.

Kepemimpinan Militer yang efektif adalah kepemimpinan yang mempunyai karakter, yang syarat utamanya ;

(1) Visioner, pemimpin yg memiliki cita cita tinggi dan berwawasan jauh kedepan,

(2) Komitmen Moral, yaitu keteguhan hati dan pikiran dalam menjaga amanat yang diemannya,

(3) Motivator Handal, yaitu semangat tinggi yang disertai dengan kemampuan inovasi dan intuisi tinggi,

(4) Fokus menghadapi Masalah, yaitu mampu memberikan waktu yg cukup untuk satuan dan mendahulukan yang penting, dan

(5) Konsisten, yaitu taat azas, teguh dalam pendirian dan keyakinan (yg benar).



Adapun yang menjadi indikator Kepemimpinan Efektif ;
(1) Rasa Percaya Bawahan kepada Pimpinan,
(2) Suasana Nyaman dan Kondusif,
(3) Disiplin Tinggi,
(4) Moralitas Mulia,
(5) Moril Militan,
(6) Profesionalisme Keprajuritan, dan
(7) Solid.


Catatan menarik dalam bab ini adalah ;
(1) Kepemimpinan Efektif memerlukan "self leadership" yaitu kemampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu.

(2) Ditabukannya bagi seorang pemimpin untuk memaksakan diri mencari-cari jabatan dan harta (karena akan datang dengan sendirinya sesuai strata dan kedudukan nantinya).



Bab. 4. Pengembangan Karakter Pemimpin Militer.

Karakter adalah struktur ideal pada jiwa dan raga yang membedakan seseorang dengan yang lain, dengan demikian maka Pemimpin yang berkarakter adalah seorang pemimpin yang memiliki jiwa dan raga yang sehat dan kuat sehingga memiliki keunggulan dalam segala hal. Dalam hal ini dibutuhkan kompetensi berupa etika dan akhlak yang tinggi.

Dalam membentuk Karakter Kepemimpinan terdapat adanya "proses membangun karakter" yaitu suatu mekanisme yang berkesinambungan dan transparan melalui pendidikan, latihan dan penugasan yang sistematis dan berkelanjutan, yang dimulai dari pencarian gagasan, dilanjutkan dengan Pembentukan dan pembinaan kejiwaan.

Karakter Kepemimpinan Handal mempunyai sifat ;
(1) Jujur,

(2) berani dan bertanggung jawab,

(3) tidak mementingkan diri sendiri,

(4) Adil,

(5) Ramah tamah dan kasih sayang,

(6) Setia,

(7) Berinisiatif,

(8) Bijaksana dan mampu mengendalikan diri,

(9) Cerdas,

(10) Tegas,

(11) Dapat Dipercaya,

(12) Antusias,

(13) Ulet, dan

(14) Rendah Hati.



Mengingat Pembangunan Karakter Kepemimpinan Militer membutuhkan waktu yang lama, proses berjenjang, sistematis dan berkelanjutan, maka diperlukan adanya ;


1. KEBIJAKAN, bahwa Pembangunan Karakter Kepemimpinan merupakan tanggung jawab bersama sekaligus fungsi komando di seluruh strata jajaran TNI maupun TNI AD.

2. STRATEGI :

a. Jangka Pendek : sistem perekrutan yang baik dan berkesinambungan dan adakan pendidikan - latihan.

b. Jangka Sedang : kembangkan pola ToD dan ToA serta pembentukan Karakter Kepemimpinan Militer dijadikan Prioritas Utama.

c. Jangka Panjang : pemimpin di lingkungan militer yang berhasil dapat diarahkan untuk ditempatkan pada level nasional.

3. SASARAN :
a. Terciptanya kader pemimpin TNI AD yang mumpuni.

b. Kontibusi penyediaan kepemimpinan Nasional.


Catatan menarik dalam bab ini adalah ;
(1) Karakter yang kuat mengutamakan munculnya kesadaran pribadi untuk menjadi pemimpin yang TIDAK HANYA memiliki kesadaran pribadi tetapi juga untuk terus mengembangkan diri.

(2) Pemimpin yang dilahirkan tidak mempunyai konsepsi membangun, sedangkan Pemimpin yang HANYA dicetak punya konsep tapi tidak mampu menjalankan, karenanya perlu adanya kombinasi disamping dilahirkan, pemimpin JUGA HARUS dicetak.

(3) Pemimpin yang baik harus mampu menyiapkan pemimpin yang baik pula.



Bab. 5. Penutup. Harapan penulis agar bukunya dapat dijadikan penambah pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan tugas.


Pendapat Pribadi Pembaca :

1. Buku ini bagus untuk dibaca, karena pembahasannya simpel dan aplikatif, walaupun sebagian besar yang dibahas bukan ide murni dari penuis, tapi merupakan tulisan atau teori kepemimpinan yang sudah ada sebelumnya, namun dengan adanya penjelasan yang lebih simpel dan aplikatif dari point point atau teori tersebut menjadikannya menarik dan berguna.


2. Banyak sekali kata-kata bijak didalamnya yang dapat kita "cite" dan terapkan untuk kehidupan pribadi pembaca.

Kesimpulan ; patut direkomendasikan kepada pembaca lain untuk membacanya, terutama kalangan militer.


Demikian
Salam,
halimun 85

1 komentar:

  1. Patut dan layak dijadikan referensi dalam implementasi kepemimpinan militer.

    BalasHapus

Terimakasih atas perhatian anda, silahkan tinggalkan pesan dan kesan anda